Tahapan Pelaksanaan Audit



Secara garis besar, tahan-tahap audit bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni, perencanaan, pelaksanaan dan penutupan. Di dalam tulisan ini akan dibahas secara singkat apa yang dilakukan dan tujuan dari masing-masing tahap.
  1. Perencanaan: Dalam tahap ini auditor akan melakukan perkenalan dengan perusahaan dan industri klien. Dengan memiliki pengetahuan akan background perihal itu, auditor bisa mendapatkan sense bagaimana mengaudit klien, apa yang berpotensi menjadi issue dalam pelaksanaan audit, berapa waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit, penyusunan tim audit, penentuan fee audit, timeline audit dan sebagainya. Proses perencanaan dan pengenalan bisa dilakukan dengan meeting dengan klien, diskusi via telepon, melakukan riset mengenai industri, internal meeting dengan tim dan sebagainya. Perlu diketahui bahwa ini merupakan pertama kalinya auditor mengaudit klien, maka proses perencanaan dan perkenalan akan memakan waktu jauh lebih banyak. Umumnya di tahap ini, klien akan diminta memberikan Trial Balance yang terkini. Ini akan dianalisis oleh auditor. Dari sini akan ditentukan akun-akun mana saja yang signifikan, yang berpotensi menjadi issue, dan prosedur audit apa yang akan dilakukan untuk masing-masing akun untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  2. Pelaksanaan: Di tahap ini, auditor akan mengumpulkan informasi dan bukti-bukti yang kuat untuk melakukan prosedur audit. Pengumpulan informasi bisa dilakukan melalui diskusi dengan klien, pengumpulan dan pengecekan data hardcopy dan softcopy dari klien dan sebagainya. Bilamana terdapat finding yang membutuhkan koreksi dalam buku, maka perlu didiskusikan dengan klien.
  3. Penutupan: Di tahap ini semua koreksi sebagaimana disebutkan di poin 2, dikumpulkan dan didapatkanlah Trial Balance per audit. Ini yang menjadi basis perhitungan koreksi-koreksi fiskal dan perhitungan Pajak Penghasilan Badan. Berdasarkan angka-angka ini akan disusun laporan keuangan dan opini audit. Terkadang auditor juga memberikan laporan mengenai finding-finding (misalkan mengenai design internal control yang kurang baik) dan memberikan rekomendasi kepada klien bagaimana memperbaikinya.
SHARE

Gidion Priya Prakosa

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image

0 komentar:

Posting Komentar